Setelah membeli TV 3D LG Agustus tahun lalu, saya memang sudah berencana membeli monitor 3D untuk digunakan pada PC. Karena TV 3D saya sebelumnya menggunakan kacamata pasif (Circular Polarize), kali ini saya mencoba mencari monitor 3D dengan kacamata aktif (menggunakan baterai/shutter).
Sempat berniat membeli 3D Display ini dari USA, hanya terpaksa dibatalkan mengingat biaya shippingnya terlalu mahal (10 kg, sekitar 2,3 juta belum termasuk bea cukai). Kemudian saya mencoba mencari TV ini di forum jual beli kaskus, tempat menjual bermacam-macam barang unik dengan harga miring. Benar saja, ada seorang kaskuser menjual Sony 3D Display ini dengan harga bersahabat, 4,5 juta rupiah. Setelah selesai bertransaksi, saya berjanji apabila puas, saya akan menulis review TV ini di blog saya.
Kelengkapan dan Aksesoris
Sony PlayStation 3D display adalah TV LED 3D khusus untuk PlayStation yang bisa difungsikan sebagai monitor PC dengan resolusi maksimal 1920 x 1080 (1080p).
LED 3D 24" ini pertama kali keluar di Amerika bulan November 2011 ($499), dan baru saja keluar di Eropa pada akhir April 2012 (£465). Harganya yang cukup tinggi ternyata tetap membuat penggemar PS3 antusias dengan langsung terjual habis pada minggu pertama penjualannya di Inggris.
Selain TV itu sendiri, aksesoris yang diberikan antara lain 1 buah kacamata 3D shutter, mini USB untuk charge kacamata, kabel power, kabel HDMI 1.4, pouch untuk kacamata 3D, buku manual, dan game untuk PS3, Motorstorm: Apocalypse.
Tampilan LED ini sekilas mirip PSP ukuran besar, dengan sisi kiri kanan berbentuk cembung sebagai tempat speaker. Pada sisi belakang terdapat mini sub-woofer, sehingga kualitas suara yang dikeluarkan cukup baik, jauh lebih baik dibandingkan speaker built in monitor pada umumnya. Di bagian belakang, terdapat 2 slot HDMI dan 1 slot component (Hijau-Biru-Merah untuk Video dan Merah-Putih untuk Audio), sehingga bisa digunakan untuk PS3, monitor PC dan BluRay Player sekaligus.
Di sisi belakang kanan terdapat beberapa tombol pengaturan seperti tombol power, menu, volume, dan 3D. Tidak adanya remote membuat semua pengaturan harus melalui tombol ini. Cukup sulit karena tombol ini tidak terlihat dari depan.
Untuk kacamata 3D nya sendiri cukup besar, bisa dipakai berbarengan dengan kacamata biasa (buat yang berkacamata). Di bagian atas kacamata terdapat tombol power kecil, yang apabila ditekan indikator lampu berwarna merah akan menyala berkedip menandakan kacamata telah aktif. Disamping tombol power terdapat tutup kecil bertanda segitiga,yang bisa dibuka ke atas. Di bawahnya terdapat slot USB kecil buat charge kacamata apabila baterainya habis. Untuk melakukan charge ulang cukup cepat, tidak sampai 15 menit ketika dicoba pertama kali dengan menggunakan slot USB PC. Menurut spesifikasinya, baterai tersebut bisa bertahan sampai 30 jam sebelum harus di charge ulang lagi.
Yang menarik, hampir semua item yang diberikan, mulai dari TV, kacamata, kabel HDMI, hingga pouch kacamata terdapat logo khas PlayStation. Mungkin untuk menegaskan 3D Display ini memang sengaja diciptakan khusus untuk konsol PlayStation.
Permukaan layarnya yang mengkilap membuat tampilan gambar dan warna tampak sangat cerah. Dengan resolusi 1080p, gambar yang dihasilkan pun sangat tajam. Awalnya gambar yang ditampilkan cukup menyilaukan terutama saat membaca teks, akibat settingan brightness dan contrass dari pabrik yang terlalu tinggi. Setelah mencoba-coba dan googling dari beberapa website, saya menemukan settingan yang pas untuk PC sebagai berikut: Backlight 5, Brightness 50, Contrast 82, Color 43, Hue +7, Sharpness 3 dan Color Temperature Warm.
Untuk pengetesan pertama, saya mencoba memutar film 3D Half-SBS koleksi saya. Dengan menggunakan software gratis Media Player Classic, 3D subtitle dengan format IDX/SUB pada film keluar dengan baik. Seperti TV 3D lainnya, awalnya terdapat dua gambar berdampingan (side by side). Kemudian dengan tombol 3D yang ada di belakang TV, gambar tersebut bisa diubah menjadi 3D dengan memilih opsi side-by-side. Ketika menerima sinyal 3D dari TV, secara otomatis lensa kacamata menjadi sedikit gelap dan efek 3D pun keluar. Selain side-by-side, pada TV terdapat juga opsi lain yaitu top-bottom dan Auto.
Pada pengetesan kedua, saya menggunakan file 3D BluRay ISO, yaitu keping BluRay 3D yang telah dikonversi menjadi file .iso. Bedanya file ISO ini dengan film 3D Half-SBS adalah adanya menu dan fitur lengkap seperti pada BluRay, resolusinya pun lebih tinggi dan ukuran filenya jauh lebih besar (25 - 50 GB per judul!) Untuk memutar file iso ini butuh perlengkapan khusus seperti VGA Card yang support HDMI 1.4a (saya menggunakan nVidia GTX 580), sofware pemutar Cyberlink PowerDVD 12, dan Daemon Tools Lite. Karena Cyberlink tidak support file .iso dan hanya bisa memutar Bluray 3D dari keping BluRay nya langsung, saya menggunakan Daemon Tools Lite untuk membuat BD ROM Drive Virtual dulu. Tujuannya adalah membuat seakan-akan PC saya memiliki BD ROM dengan keping BluRay 3D di dalamnya sehingga bisa diputar oleh Cyberlink. Sebelumnya, harus dipastikan dulu settingan di nVidia Control Panel sudah dipilih opsi 'Enable Stereoscopic 3D' dan resolusi display diubah menjadi 1080p 24Hz.
Untuk pengetesan kedua ini, saya menggunakan film 3D IMAX Legend of Flight.iso. Efek 3D yang didapat memang sangat jernih dan bagus. Di Cyberlinknya sendiri terdapat settingan 3D untuk mengatur kedalaman efek 3D yang diinginkan, hal ini tidak bisa didapatkan pada film side-by-side.
Pada pengetesan ketiga, saya mencoba memainkan game PC 3D. Sayangnya ternyata software dari nVidia belum mendukung TV ini. Meskipun pada settingan dan pengetesan 3D di control panel nVidia berjalan lancar, namun ketika game dijalankan, efek 3d tidak keluar. Kemudian saya mencoba software tambahan dari nVidia, 3DTV Play, hasilnya sama saja, efek 3D tidak keluar. Satu-satunya game yang berhasil keluar efek 3Dnya adalah Crysis 2, itu pun karena di dalam gamenya sendiri sudah ada settingan 3Dnya, dan bukan hasil dari software nVidia.
Kemudian saya mencoba software Tridef. Sama seperti nVidia atau iz3D, software ini bisa mengkonversi game PC 2D menjadi 3D. Kelebihannya Tridef sudah mendukung output side-by-side, salah satu fitur yang ada di TV ini. Saya mencoba beberapa game seperti Burnout Paradise, The Elder's Scroll 5 Skyrim dan Grand Theft Auto IV. Output side-by-side yang dihasilkan cukup baik, settingannya pun cukup mudah. Ketika opsi side-by-side pada TV diaktifkan, efek 3D pun keluar dengan baik. Hanya karena keterbatasan format side-by-side ini, gambar yang bisa dikeluarkan maksimal hanya 720p@60Hz.
Ketika Sony 3D display dipasang pada PS3, secara otomatis PS3 langsung mengenali 'pasangannya' ini. Pada saat dicoba dengan game Gran Turismo 5, di awal loading secara otomatis keluar disclaimer tentang 3D. Namun untuk bisa menikmati efek 3D pada game PS3, sebleumnya kita harus mengaktifkan dulu fitur 3D pada setting menu di masing-masing game. Pada GT5, selain settingan enabled/disabled, kita juga bisa mengatur parallax dan convergence, yaitu tingkat kedalaman efek 3D dan jauhnya objek keluar dari layar. Untuk kenyamanan mata, di sarankan settingan tetap diatur di tengah atau medium.
Pada game Gran Turismo 5, gambar terlihat sangat jernih, efek 3D pun keluar dengan sempurna. Untuk view dari belakang mobil, convergence pada setting menu bisa diatur sehingga mobil seakan berada di luar layar. Untuk view dari dalam mobil (cabin view), antara setir, kaca mobil dan pemandangan di luar mobil, terlihat sangat jelas jarak antar layer sehingga suasananya seperti menyetir dari dalam mobil sungguhan.
Satu fitur andalan Sony 3D Display ini adalah SimulView, yaitu teknologi yang memungkinkan 2 pemain bisa melihat gambar yang berbeda dalam 1 layar. Hal ini membuat permainan 2 player yang selama ini dimainkan secara split screen (layar dibagi 2), bisa menjadi full screen. Hanya saja untuk menggunakan SimulView ini dibutuhkan 2 kacamata 3D dan game yang kompatibel seperti Gran Turismo 5 dan Motorstorm: Apocalypse. Meskipun setiap player diharuskan memakai kacamata 3D, untuk fitur SimulView ini gambar yang dihasilkan hanya 2D, karena masing-masing kacamata hanya menangkap 1 buah gambar saja.
Sony Playstation 3D Display ini memang dibuat khusus untuk PS3, sehingga semua fitur pada TV ini bisa berjalan dengan maksimal pada PS3.
Sebagai alternatif, TV ini bisa juga digunakan sebagai monitor PC. Hanya saja untuk memainkan game PC 3D ada keterbatasan, antara lain harus menggunakan software Tridef ($50) dan gambar yang dikeluarkan maksimal hanya 720p. Namun apabila digunakan sebagai monitor 2D biasa, gambar yang dihasilkan sangat tajam dengan warna yang lebih cerah dari monitor pada umumnya.
Karena hanya tersedia slot HDMI dan component, TV ini tidak bisa digunakan untuk menonton siaran TV biasa.
Untuk spesifikasi lengkap dari Sony 3D Display ini bisa dilihat di website resminya di sini.